Publikasi - Berita

Minggu, 10 September 2023 21:48 WIB

Dijalin Kerjasama Perpustakaan MPR-Uninus, Siti Fauziah: Kita Bangkitkan Literasi Di Masyarakat

post

Sekitar 50 mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM), Universitas Islam Nusantara (Uninus), pada Sabtu, 9 September 2023, memenuhi Aula Gedung Pascasarjana Uninus, Kota Bandung, Jawa Barat.

Kehadiran mereka untuk mengikuti dua acara penting yang digelar oleh Perpustakaan MPR dan Uninus. Dua acara itu adalah, pertama, penandatanganan MoU dan MoA antara Perpustakaan MPR dengan Uninus. Kedua, Seminar Perpustakaan dengan tema Perspektif dan Kenyataan Profesi Pustakawan.

Sebagai acara yang penting, maka dalam kegiatan itu hadir, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi Setjen MPR, Siti Fauziah SE., MM; Wakil Rekor I Uninus Prof. Dr. Endang Komara MSi; Dekan FIKOM Uninus Drs. Undang Sudarsana M MPd; Kepala Program Studi Ilmu Perpustakaan Rosiana Nurwa Indah SHum., MA; Pustakawan Madya MPR Yusniar SH, dan Pustakawan Muda MPR Satrya Yudha H SE.

Dalam sambutan, Siti Fauziah mengucapkan syukur sebab dirinya bisa berkunjung ke Uninus. “Allhamdulillah bisa datang ke kampus ini dalam menjalin kerja sama dan seminar”, ujarnya. Kerjasama yang dijalin dikatakan tidak hanya penting bagi MPR namun juga penting buat Uninus.

Disampaikan kepada peserta kegiatan, MPR sudah lama memiliki perpustakaan, Koleksi yang ada tidak hanya buku cetak namun juga buku digital. “Ribuan judul buku ada di Perpustakaan MPR”, tuturnya. Diungkap, Perpustakaan MPR memiliki kelebihan tersendiri dibanding perpustakaan yang lain, di mana ada koleksi buku yang tidak diperjualbelikan dan buku itu hanya ada di Perpustakaan MPR.

Disebut buku itu adalah buku Risalah Amandemen UUD NRI Tahun 1945 dari amandemen pertama hingga keempat. “Buku ini sangat dibutuhkan bagi mereka yang studi tentang ketatanegaraan”, tuturnya.

Di hadapan civitas akademika Uninus, Siti Fauziah mengundang mereka berkunjung ke Perpustakaan MPR. “Bila ada yang ingin berkunjung ke Perpustakaan MPR, kami persilahkan”, ujarnya. “Kami menerima secara terbuka baik yang datang perorangan maupun kelompok”, tambahnya.

Diungkap Perpustakaan MPR sekarang bukan perpustakaan yang biasa lagi sebab selain memiliki berbagai bentuk buku, perpustakaan yang ada juga sudah dikelola oleh pustakawan madya dan muda.

Dirinya berharap kerja sama yang dijalin antara Perpustakaan MPR dan Uninus tidak hanya dalam kertas namun juga dalam berbagai kegiatan. “Suatu kebanggaan bisa menjalin kerja sama dengan Uninus”, paparnya. Ditegaskan jalinan kegiatan tidak berhenti pada hari itu namun berkelanjutan di hari-hari berikutnya.

Untuk itu dalam seminar yang digelar, Siti Fauziah minta kepada civitas akademika Uninus aktif memberi masukan. “Kita berbagi informasi”, ucapnya. “Silahkan memberi masukan dan pendapat itu perlu bagi kami”, tuturnya.

Perpustakaan MPR menjalin kerja sama dengan berbagai perpustakaan perguruan tinggi, menurut Siti Fauziah sebagai upaya meningkatkan literasi membaca di tengah masyarakat. Tingkat literasi di masyarakat diakui belum menggembirakan. “Dengan kegiatan seperti ini kita bisa bangkitkan kembali literasi di masyarakat”, ujarnya. “Kita bangkitkan gairah membaca”, tambahnya.

Endang Komara dalam sambutan mengungkap dari 78 negara yang diukur tingkat literasinya, Indonesia berada di peringkat 72. “Berarti urutan ke-6 dari belakang”, ungkapnya. Diaku masyarakat belum memiliki kebiasaan membaca.

Diceritakan, dirinya kerap berkunjung ke negara-negara maju, di mana di sana masyarakatnya tingkat literasinya sangat tinggi. “Di kereta maupun di bis, mereka menggunakan waktu yang ada untuk membaca”, ungkapnya.

Untuk itu dirinya berharap kegiatan yang digelar dapat bermanfaat terutama untuk mengembangkan dan meningkatkan Prodi Ilmu Perpustakaan Uninus. “Sehingga bisa sejajar dengan perguruan tinggi yang lain”, harapnya.

Dalam seminar, Yusniar, Satrya Yudha, dan Rosiana Nurwa Indah, dengan dimoderatori oleh Pustakawan Muda MPR, Titin Hartini SSos; menyampaikan materi tetang pustakawan, perpustakaan, dan tantangannya. Acara seminar itu sangat dinamis, puluhan peserta antusias mengajukan pertanyaan kepada para narasumber. 

Organisasi Internal

post
post
post