Publikasi - Berita

Senin, 17 Juli 2023 20:55 WIB

Penyuluhan Perpustakaan pada Mahasiswa UIN Syarief Hidayatullah, Indro Gutomo: Kita Akan Jadikan Perpustakaan MPR Sebagai Sumber Referensi Ketatanegaraan

post

Perpustakaan Setjen MPR berkeinginan untuk menjadi sumber referensi ketatanegaraan bagi masyarakat. Untuk itu banyak hal yang perlu dibenahi. Pertama, mengupayakan digitalisasi perpustakaan, e-library. Kedua, melakukan penyuluhan kepada pelajar, mahasiswa, guru, serta pengunjung perpustakaan. Ketiga, melakukan pengenalan perpustakaan MPR kepada setiap delegasi yang menjadi tamu MPR. Keempat, restrukturisasi organisasi. Mengubah pegawai yang sebelumnya pegawai struktural menjadi fungsional.

 Paparan di atas disampaikan oleh Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Setjen MPR Indro Gutomo S.H., M.H., saat menerima 30 mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta melalui kegiatan yang bertajuk ‘Penyuluhan Perpustakaan’ yang digelar pada 17 Juli 2023 di Gedung Perpustakaan MPR, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta.

Lebih lanjut Indro Gutomo mengatakan saat ini MPR banyak menerima delegasi dari berbagi sekolah dan kampus serta kelompok masyarakat. Mereka datang ke MPR untuk mengenal lebih jauh tentang tugas dan wewenang lembaga ini. “Nah selepas kegiatan itu, kita dorong mereka berkunjung ke perpustakaan, apalagi saat ini koleksi buku perpustakaan MPR RI sangat memadai, khususnya mengenai sejarah MPR RI dari masa ke masa, maupun risalah amandemen UUD 1945, ujarnya. “Setiap delegasi yang berkunjung, kita wajibkan singgah di perpustakaan”.

Langkah-langkah di atas menurut Indro Gutomo merupakan cara agar Perpustakaan MPR keberadaannya mampu menjadi sumber referensi masyarakat khususnya terkait ke-MPR-an dan ketatanegaraan. “Kita sedang berkembang ke sana dan proses-proses akteditasi sedang kita upayakan”, ujar alumni Fakultas Hukum UGM itu. “Hasil akhirnya kita ingin perpustakaan ini menjadi perpustakaan yang besar dan mandiri”, tambahnya.

Ini dilakukan sebab menurut pria asal Yogyakarta itu, Perputakaan MPR masih semi mandiri, belum seperti perpustakaan besar lainnya. “Cita-cita kami adalah menjadikan Perpustakaan MPR menjadi perpustakaan besar dan mandiri”, harapnya.
 
Tentu banyak tantangan untuk menjadikan Perpustakaan MPR seperti di atas. Digitalisasi perpustakaan misalnya tentu membutuhkan kreatifitas.Saat ini banyak aplikasi yang senada. Untuk itu perlu dibuat aplikasi yang canggih agar pengunjung semakin banyak. “Pastinya hal demikian membutuhkan anggaran”, ungkapnya.

Menjadi pustakawan yang handal menurut Indro Gutomo sama seperti menjadi profesi-profesi yang professional lainnya. Semua profesi yang handal dikatakan harus memiliki tiga kecerdasan, yakni kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosional.

Pustakawan yang handal selain memiliki pengetahuan tentang pengelolaan pustaka, tetap harus diimbangi dengan Kecerdasan lainnya. “Agar seimbang”, tuturnya.

Bila tiga hal itu seimbang maka apapun yang dilakukan oleh seorang profesi akan berhasil termasuk pustakawan.

Selain Indro, narasumber lainnya adalah Yusniar selaku pustakawan madya dan Titin Hartini selaku pustakawan muda. Kedua Pustakawan MPR RI ini menjelaskan mengenai kondisi perpustakaan MPR saat ini serta perpustakaan digital yang dapat didownload di android.

Yusniar menyebut perpustakaan yang dipimpinnya mempunyai visi, terwujudnya perpustakaan sebagai pusat layanan koleksi sumber daya informasi legislatif yang layak, lengkap, akurat, dan terbuka.

Acara penyuluhan yang dibuka oleh Plt. Administrasi sekaligus Kepala Biro Humas Setjen MPR Siti Fauziah SE., MM. ini berlangsung interaktif dengan dipandu oleh moderator satria yudha.

Organisasi Internal

post
post
post